Pembentukan dan Pelatihan Relawan Desa Tangguh Bencana (Destana) Dieng Kulon Tahun 2024

19 Desember 2024
Elvaz
Dibaca 0 Kali
Pembentukan dan Pelatihan Relawan Desa Tangguh Bencana (Destana) Dieng Kulon Tahun 2024

Desa Dieng Kulon, yang terletak di Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, merupakan wilayah dataran tinggi vulkanik dengan ketinggian sekitar 2.000 meter di atas permukaan laut. Kawasan ini rentan terhadap berbagai bencana alam, seperti gempa bumi (seperti yang terjadi pada 2013 dengan magnitudo 4,8 yang menyebabkan pengungsian ratusan warga ke aula desa dan sekolah-sekolah setempat, longsor, erupsi freatik, dan emisi gas beracun dari kawah-kawah aktif. Sejarah desa ini mencakup pemukiman kuno sejak era Hindu (abad ke-8-9) dan pembagian wilayah oleh pemerintah kolonial Belanda pada 1814, yang menjadikannya sebagai pusat wisata budaya dan alam. Program Desa Tangguh Bencana (Destana) telah diakui sejak 2018 sebagai salah satu dari 38 desa prioritas di Kabupaten Banjarnegara untuk mitigasi bencana seperti longsor. Namun, setelah sekian lama absen—mungkin akibat pandemi atau prioritas lain—pembentukan ulang relawan Destana di tahun 2025 menjadi langkah krusial untuk memperkuat kesiapsiagaan masyarakat.

Proses Pembentukan Relawan Destana Tahun 2024
18 Desember 2024, pembentukan relawan Destana Dieng Kulon dilaksanakan sebagai bagian dari upaya kolaboratif antara Pemerintah Desa, Pemerintah Daerah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara. Program ini bertujuan membentuk tim relawan yang tangguh, terlatih, dan siap tanggap darurat, dengan fokus pada mitigasi risiko bencana vulkanik dan geologis yang menjadi ciri khas Dieng.

Kegiatan dimulai dengan pelatihan intensif, seperti Pelatihan penanganan pertama pada kecelakaan, keadaan darurat dan kegiatan lain baik indoor maupun outdoor yang digelar pada 17-18 Desember 2024 di Gedung Pandawa, Kompleks Candi Arjuna, Dieng Kulon. Sebanyak 36 peserta dari berbagai elemen masyarakat desa mengikuti sesi ini, yang menekankan keterampilan penanganan kebakaran, evakuasi, dan pemantauan gas beracun. Ini merupakan kelanjutan dari kegiatan serupa di tahun sebelumnya, di mana 70 peserta dari 55 desa tangguh bencana terlibat dalam pembentukan dan pelatihan Destana, termasuk di Dieng Kulon.

Manfaat dan Dampak
Pembentukan relawan Destana ini memperkuat jaringan lokal untuk pemetaan titik rawan bencana, seperti longsor di sekitar Gunung Prahu dan emisi gas dari kawah aktif, sesuai Kajian Risiko Bencana (KRB) Kabupaten Banjarnegara. Setelah absen panjang, program ini membangkitkan semangat gotong royong, melibatkan warga seperti peternak domba Batur dan komunitas wisata, untuk mencegah pengulangan tragedi seperti tahun yang silam. Secara keseluruhan, Destana 2025 menjadikan Dieng Kulon sebagai model desa wisata tangguh bencana, selaras dengan target provinsi Jawa Tengah yang telah membentuk 387 Destana hingga 2019