Workshop Optimalisasi Potensi Pemberdayaan, Pengembangan, dan Pembiayaan BUMDes serta KDMP di Jawa Tengah

12 September 2025
Elvaz
Dibaca 5 Kali
Workshop Optimalisasi Potensi Pemberdayaan, Pengembangan, dan Pembiayaan BUMDes serta KDMP di Jawa Tengah

dieng.desa.id, 11 September 2025 – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) melalui Laboratorium FEB lantai 6, menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Optimalisasi Potensi Pemberdayaan, Pengembangan, dan Pembiayaan BUMDes serta KDMP di Jawa Tengah.” Acara ini menjadi ruang pertemuan strategis bagi para pemangku kepentingan yang bergerak di bidang pembangunan desa, khususnya dalam penguatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Kelompok Desa Mandiri Produktif (KDMP).

Pentingnya Peran Desa dalam Perekonomian Daerah

Dalam konteks pembangunan ekonomi nasional, desa merupakan ujung tombak penggerak produktivitas. BUMDes dan KDMP hadir sebagai solusi inovatif untuk mendorong kemandirian desa melalui pengelolaan potensi lokal. Jawa Tengah sendiri tercatat sebagai salah satu provinsi dengan jumlah BUMDes terbanyak di Indonesia, namun tantangan dalam pengembangan, pengelolaan, dan akses pembiayaan masih menjadi isu yang perlu dijawab bersama.

Melalui kegiatan ini, Unsoed bersama para mitra berupaya menghadirkan strategi pemberdayaan yang lebih menyeluruh, sehingga desa tidak hanya mampu mengelola potensi lokal tetapi juga memiliki daya saing dalam menghadapi dinamika ekonomi modern.

Rangkaian Acara dan Fokus Diskusi

Acara ini diawali dengan sambutan dari pihak universitas yang menekankan peran perguruan tinggi dalam mendampingi desa melalui riset, pengabdian, serta transfer pengetahuan. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan workshop dan diskusi panel yang menghadirkan akademisi, praktisi pengelola BUMDes, perwakilan pemerintah daerah, serta pelaku usaha yang bermitra dengan desa.

Beberapa isu utama yang menjadi fokus pembahasan antara lain:

  • Pemberdayaan masyarakat desa melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia, kepemimpinan lokal, serta penguatan kelembagaan BUMDes dan KDMP.

  • Pengembangan usaha desa dengan strategi diversifikasi unit usaha yang berorientasi pada potensi lokal, seperti wisata, pertanian, UMKM, hingga pemanfaatan teknologi digital.

  • Pembiayaan berkelanjutan yang mencakup akses permodalan dari lembaga keuangan, dukungan program pemerintah, hingga peluang kerjasama dengan sektor swasta.

Para narasumber juga menekankan pentingnya inovasi manajerial dan transparansi dalam tata kelola BUMDes agar kepercayaan masyarakat meningkat, serta membuka peluang kolaborasi yang lebih luas.

Inspirasi dari Praktik Baik Desa di Jawa Tengah

Dalam forum ini, dipaparkan pula kisah sukses beberapa BUMDes di Jawa Tengah yang telah berhasil mengelola usaha berbasis potensi lokal. Misalnya, BUMDes yang mengembangkan ekowisata pedesaan, pengelolaan produk pertanian organik, hingga pemanfaatan aplikasi digital untuk pemasaran produk desa. Praktik-praktik baik ini menjadi inspirasi bagi desa lain untuk terus berinovasi, sekaligus bukti nyata bahwa desa dapat menjadi motor ekonomi yang tangguh.

Kolaborasi Berkelanjutan

Kegiatan di Laboratorium FEB Unsoed ini bukan hanya forum diskusi sesaat, melainkan awal dari sinergi jangka panjang. Unsoed berkomitmen mendukung desa melalui program pendampingan, riset terapan, dan pelatihan manajerial, sementara pemerintah daerah menegaskan kesiapan untuk memfasilitasi akses pembiayaan dan regulasi yang mendukung.

Sinergi akademisi, pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat desa diharapkan dapat mempercepat terciptanya desa-desa mandiri yang berdaya saing tinggi. Dengan optimalisasi BUMDes dan KDMP, desa bukan hanya penerima pembangunan, melainkan aktor utama dalam menentukan arah pembangunan ekonominya sendiri.

Harapan ke Depan

Melalui kegiatan ini, seluruh pihak sepakat bahwa penguatan BUMDes dan KDMP akan menjadi salah satu kunci utama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa di Jawa Tengah. Tidak hanya soal kemandirian ekonomi, tetapi juga tentang terciptanya ekosistem pembangunan desa yang inklusif, inovatif, dan berkelanjutan.

Ke depan, kegiatan serupa akan terus diadakan secara berkala sebagai bagian dari komitmen bersama dalam membangun desa yang lebih maju, produktif, dan mandiri.